Makalah
(Ikebana)
Disusun
untuk melengkapi tugas Bahasa Jepang
SMA
Negeri 2 Genteng
Banyuwangi
KATA
PENGANTAR
Pertama kali penulis
mengucapkan rasa syukur pada Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan karya tulis
ilmiah dengan judul Ikebana
Karya tulis ilmiah
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan
dunia pendidikan pada umumnya, dan pada proses belajar mengajar pada
khususnya, sebagai langkah alternative untuk mengupayakan tercapainya
keberhasilan interaksi sosial sehingga prestasi belajarnyapun akan
tercapai.
Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut
membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, khususnya kepada orang
tua dan berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu,
yang telah memberikan bantuannya, sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan seesuai dengan rencana.
Walaupun penulis
sudah berusaha sesuai dengan pengetahuan, pengalaman atau kemampuan
penulis, namun penulis masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan,
sehingga saran-saran atau masukan-masukan dari rekan-rekan, penulis
harapkan. Mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca terutama penulis.
Genteng,19
September 2011
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Kebudayaan
tidak pernah lepas dari kehidupan manusia,karena adanya kebudayaan
merupakan hasil cipta atau pemikiran dari manusia itu
sendiri.Terdapat berbagai macam kebudayaan dari berbagai belahan
dunia yang memiliki corak ataupun ke khasan tersendiri.Maka dari
dibuatnya makalah ini akan membahas suatu kebudayaan yang berasal
dari negara Jepang,khususnya yaitu kebudayaan ikebana.
1.2.
Rumusan Masalah
Apa
pengertian dari ikebana?
Bagaimanakah
dengan asal usul atau sejarah ikebana?
Apa
sajakah gaya rangkaian dalam ikebana?
Apa
saja perlengkapannya?
Siapakah
tokohnya?
Apa
sajakah istilah yang sering di gunakan?
Tujuan
Kita
bisa tahu tentang ikebana.
Kita
bisa lebih mengerti tentang sejarahnya lebih dalam lagi.
Kita
bisa tahu apa sajakah gaya rangkaian dalam ikebana.
Kita
bisa tahu perlengkapan yang di pakai.
Kita
bisa tahu tokoh-tokohnya.
Kita
bisa tahu istilah yang sering di gunakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Ikebana
Seni
merangkai bunga yang memanfaatkan bunga-bunga,rumput-rumputan dan
tanaman di Jepang biasa dikenal dengan “ikebana”.Ikebana
sendiri dibuat dengan maksud untuk dinikmati keindahannya.Walaupun
Ikebana berasal dari negara Jepang,tetapi penggunaanya telah menyebar
ke berbagai belahan dunia.Dalam istilah atau bahasa Jepang
sendiri,ikebana biasa juga di sebut dengan “kado”
yang bisa berarti ka:bunga
dan do:jalan
kehidupan.Ikebana
atau kado sendiri digunakan untuk mencapai kesempurnaan dalam
merangkai bunga yang menekankan aspek keindahan atau seni.
Di
dalam ikebana sendiri terdapat berbagai macam aliran contohnya yaitu
secara tiga dimensi dan dua dimensi.Bisa dikatakan tiga dimensi jika
seorang pengamat atau penikmatnya diharusakan mengamati dengan bentuk
dua dimensi.Pada umumnya teknik merangkai bunga (ikebana) dirangkai
dengan menggunakan teknik merangkai yang berasal dari barat atau
flower
arrangement.Walaupun
dari barat teknik ini umum di pakai di dalam pengerjaannya karena
mempunyai kelebihan terlihat sama indahnya dari berbagai sudut
pandang tiga dimensi dan tidak perlu harus melihat dari depan.
Jika
dari barat sendiri lebih di tuntut bersifat dekoratif,tetapi dalam
ikebana berusaha menciptakan harmoni dalam bentu linier,ritme,dan
warna.Bentuk-bentk
dalam ikebana sesungguhnya mewakili dari langit,bumi
dan manusia yang
biasa disebut dengan tiga
titik.
Asal-usul
Ikebana
Ikebana
adalah tradisi mempersembahkan bunga ke kuil Budha di negara
Jepang.Perkembangan ikebana sendiri di mulai dengan bersamaan mulai
kembangnya agama Budha pada abad ke-6.Sebuah penelitian mengatakan
bahwa kebudayaan ikebana berasal dari tradisi pada zaman animisme
yang menyusun bunga atau tanaman yang dipetiknya dengan keinginannya
sendiri.Penelitian tersebut juga mengatakan kalau manusia pada zaman
kuno menganggap tanaman adalah sebuah misteri karena mereka merasakan
suatu keanehan.Mereka menganggap tanaman itu aneh setelah
membandingkan dengan hewan yang mereka buru setelah di buru lekas
mati.Manusia yang senang akan keindahan mencoba memetik bunga yang
mereka sukai dan meletakkannya pada sebuah vas bunga,manusia zaman
kuno puas karena menganggap dirinya tekah berhasil mengendalikan
suatu peristiwa yang sebelumnya mereka tidak bisa kendalikan.
Pemujaan
terhadap tanaman yang berdaun hijau sepanjang tahun atau evergreen
dianggap
mempunyai kekuatan yang aneh.Manusia tersebut percaya bahwa para dewa
menyebabakn tanaman selalu berdaun hijau sepanjang tahun dan tidak
akan merontokannya pada musim dingin atau gugur.
Sejarah
Ikebana
Makuro
no soshi yang
merupakan literatur klasik yang bercerita tentang adat istiadat
negara Jepang menceritakan bahwa manusia memiliki tradisi mengagumi
bunga dengan cara memotong tangkai dari sekuntum bunga sudah dimulai
sejak zaman
Heian.Ikebana
dalam bentuk sekarang kira-kira dimulai para biksu di kuil Chohoji
Kyoto pada
pertengahan zaman
Muromachi.
Sejarah
aliran Ikenobo
berawal dari para biksu Chohoji
Kyoto
yang secara turun temurun tinggal di kamar di pinggir kolam,dalam
bahasa jepang kamar disebut dengan nobo
dan
kolam disebut dengan ike.Di
pertengahan zaman
Edo,berbagai
kepala
aliran (lemoto) dan guru besar kepala (soke)
menciptakan seni merangkai bunga gaya Tachibana
atau
Rikka.
Pada
mulanya ikebana hanya bisa dinikmati oleh kalangan bangsawan atau
kalangan samurai
mulai
bisa dinikmati oleh rakyat kecil,dan yang menjadi populer gaya Shoka
(seika).
Aliran
Mishoryu,Aliran Koryu,Aliran Enshuryu dan Aliran Senkeiryu melahirkan
banyak guru besar dan ahli yang memisahkan diri dan membentuk suatu
aliran baru.Ikebana mulai di kenal bangsa Eropa sejak zaman
Edo
hingga zaman
Meiji,yang
mempengaruhi gaya perangkaian bangsa Eropa.Pada tahun 2005 tercatat
terdapat 392 aliran yang masuk kedalam daftar Asosiasi
Seni Ikebana Jepang.
Orang-orang
Jepang yang bukan pengikut salah satu sekolah ikebana mempraktekkan
ikebana dengan bahan-bahan tertentu pula dan pada waktu-waktu
tertentu,misalnya:
Oshogatsu
Orang
Jepang memasang kondomatsu yaitu rangkaian bunga dari pohon cemara
dan aprikot dan juga dilengkapi dengan pohon bambu,di pasang di pintu
rumahnya pada saat oshogatsu atau tahun baru.Cemara melambangkan
keabadian,aprikot melambangkan kemuliaan dan pohon bambu melambangkan
kedinamisan.
3
Maret
Tanggal
3 Maret merupakan hari diadakannya Hina Matsuri atau festival bobeka
atau festival Anak Perempuan,rangkaian ikebananya dari ranting pohon
persik yang sedang mekar.
5
Mei
Tanggal
5 Mei merupakan Kodomo no Hi atau hari anak-anak,pada hari itu di
pajang ikebana dari pohon bunga iris.
7
Juli
Tanggal
7 Juli merupakan hari festival Tanabata,pada hari itu dipajang bambu
lau pada bambu tersebut diikatkan kertas yang berisi harapan.
Gaya
Rangkaian
Terdapat
tiga gaya yang biasa d gunakan didalam perangkaiannya yaitu:
Rikka
Shoka
Jiyuka
Rikka
: Rikka atau standing
flower
biasanya banyak digunakan dalam rangkaian bunga pada upacara
keagamaan.Menampilkan landscape dari tanaman,gaya ini berkembang
pada abad 16.Tujuh keutamaan yaitu :
shin,shin-kakushi,soe,soe-uke,mikoshi,nagashi dan maeoki.
Shoka
: Shoka merupakan rangkaian yang tidak terlalu formal atau semi
formal tapi masih tradisional.Tiga keutamaannya yaitu :
shin,soe dan tai.Sesudah
restorasi Meiji
pada
tahun 1868 gaya ini lebih berkembang dengan sentuhan dari Eropa.
Jiyuka
: Jiyuka adalah rangkaian ikebana yang bersifat bebas yang cara
perangkaiannya berdasarkan dengan suatu kreatifitas dari sang
pembuat.Gaya ini mulai berkembang setelah perang dunia ke-2.Gaya ini
memakai kawat,logam dan batu secara menonjol.
Sesungguhnya
dalam merangkai ikebana bukanlah hal yang mudah dan bukan pula hal
yang sulit,jika kita menguasai keterampilan tersebut kita akan
merasakan kemudahan dan kesenangannya dalam melakukan kegiatan
tersebut.
Perlengkapan
Peralatan
yang digunakan meliputi:
Kawat
berbagai ukuran (berbaagai diameter)
Gunting
(gunting khusus ikebana)
Floral
tape (warna hijau dan coklat)
Selotip
Tang
bunga (untuk mematahkan)
Kenzan
(alas berduri tempat menemprlkan bunga)
Pipet
besar (untuk mennyiramkan air)
Batu-batu
kecil
Tokoh
Ikebana
Memang
pada umumnya perangkai ikebana yaitu wanita teteapi ada juga
laki-laki yang sukamerangkai ikebana,bahkan ada para laki-laki yang
handal ,antara lain:
Dari
Inggris yaitu: Okada Mokichi ( Sangetsu)
Dari
Jepang yaitu: Kariyazaki Shogo (in Japanesse)
Istilah-istilah
Ikebana
Ike
berarti hidup dan bana berarti bunga yang biasa di artikan sebagai
bunga yang hidup.
Moribana
Merupakan
gaya dasar dari ikebana yang memiliki dua gaya yaitu tegak dan
miring.
Nageire
Merupakan
gaya dasar lain pada ikebana.
Kakeizu
Sebuah
diagram yang menunjukkan posisi dan sudut bunga serta dedaunan.
Kenzan
Hanya
digunakan dalam pengaturan moribana.
Suiban
Adalah
vas bunga dangkal yang di gunakan dalam pengaturan moribana.
Shin
Mengacu
pada salah satu tiga batang utama pengaturan moribana yang merupakan
batang terpanjang.
Soe
Mengacu
pada salah satu tiga batang utama pengaturan moribana yang merupakan
batang terpanjang kedua.
Hikae
Mengacu
pada salah satu tiga batang utama pengaturan moribana yang merupakan
batang terpendek.
Sushi
Ketiga
batang utama di sebut sushi.
Juushi
Batang
pendukung dari batang utama.
Jumonji-dome
Teknik
negeire dimana bunga di sokong oleh batang menyilang.
Jika-dome
Teknik
negeire dimana bunga di sokong oleh batang bersandar.
Soegi-dome
Suatu
teknik untuk menempatkan bunga dalam wadah dengan membelah batang
menjadi dua.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ikebana
merupakan seni tradisional dari negara Jepang.Ikebana sudah dimulai
sejak abad ke-6.Ikebana ditujukan untuk kesenian dan bisa juga untuk
digunakan dalam kegiatan keagaman dalam agama Budha.Terdapat berbagai
gaya dalam pembuatannya,hal itu menunjukkan bahwa banyak sekali
keanekaragaman dalam tradisi ikebana tersebut.Walaupun merupakan
tradisi Jepang,pada zaman dahulu yang mampu menikmati ikebana hanya
dalam lingkup kerajaan dan samurai.Ikebana telah menyebar ke berbagai
belahan dunia termasuk kedalam benua Eropa dan Asia.Ikebana telah
berkembang pesat dalam tahun ketahun sehingga memungkinkan tidak akan
punah dan selalu lestari.
Daftar
Pustaka
http:
identykebana.blogspot.com
Lampiran